Presiden Rusia Vladimir Putin dicalonkan jadi juara Nobel Perdamaian. Tidak jelas kenapa dia dicalonkan.

Berdasar laporan TASS Russian News Agen, Jumat (25/9/2020), pemerintah Rusia akui tidak mencalonkan Presiden Putin. Penyalonan disodorkan oleh sekumpulan tokoh Rusia yang diperintah penulis Sergey Komkov.

“Kalian semua paham secara jelas jika beberapa orang dinominasikan untuk penghargaan ini. Ini ialah ide dari beberapa orang yang memberikan nominasinya. Dalam ini (penyalonannya) oleh penulis itu,” tutur Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov.

Faksi pemerintah Rusia tidak memusingkan bila Vladimir Putin kalah atau menang.

“Bila tidak, karenanya tidak masalah ,” jelas Peskov.

Media Rusia memberikan laporan jika penulis Sergey Komkov sempat juga mencalonkan Vladimir Putin pada 2014 untuk memenangi Nobel.

Tokoh politik Rusia yang lain mendapatkan nominasi Nobel Perdamaian ialah Alexei Navalny yang disebut musuk Vladimir Putin. Alexei Navalny terserang gempuran toksin pada 20 Agustus, tetapi sukses selamat.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendapatkan nominasi Nobel sebab menengahi Israel-negara Arab, dan Kosovo-Bosnia. Trump dinominasikan oleh anggota parlemen Norwegia

Nominasi untuk Donald Trump, Vladimir Putin, serta Alexei Navalny untuk penghargaan 2021.

Disamping itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendapatkan nominasi Nobel Perdamaian ke-2 atas jasanya menengahi Kosovo serta Serbia. Awalnya, Donald Trump barusan mendapatkan nominasi sebab perdamaian Israel serta Uni Emirat Arab.

Donald Trump memperoleh nominasi ke-2 ini dari seorang anggota parlemen Norwegia, yakni Magnus Jacobsson. Dia mencalonkan menominasikan pemerintahan AS, Kosovo, serta Serbia.

Anggota parlemen Norwegia berkekuatan untuk mencalonkan seorang supaya mendapatkan Nobel Perdamaian. Nominasi pertama yang dicapai Donald Trump karena anggota parlemen Norwegia.

Kedua-duanya setuju untuk tanda-tangani normalisasi jalinan ekonomi.

Perselisihan di antara Serbia serta Kosovo diawali pada 2008 saat Kosovo memisahkan diri dari Serbia.

Kecuali berdamai, Serbia serta Kosovo setuju supaya mengalihkan Kedutaan Besar mereka di Israel ke arah Yerusalem. Ketetapan itu mendapatkan penampikan dari Liga Arab.

By Jordan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!